Bongkar terus! Tak hanya dukun, santet, pelet dan jenglot, Pesulap Merah juga bongkar rahasia pawang hujan
taufik mou
Agustus 09, 2022
0
Nama Marcel Radhival atau Pesulap Merah belakangan ini banyak dibicarakan publik, karena aksinya yang getol membongkar praktik perdukunan di Indonesia.
Marcel Radhival alias Pesulap Merah ini sering tampil di sejumlah podcast dan mengungkap praktik abal-abal para dukun, yang ia nilai penuh dengan kebohongan.
Hal inilah kemudian yang membuat Marcel Radhival atau Pesulap Merah berseteru dengan salah satu praktisi pengobatan alternatif, Gus Samsudin hingga padepokannya ditutup massa, karena diduga berbohong.
Ternyata tidak hanya praktik perdukunan saja yang dibongkar oleh Pesulap Merah. Ia turut membongkar rahasia orang-orang yang mengaku sebagai pawang hujan.
Namun menurut Marcel Radhival, pawang hujan saat ini bukan lagi profesi yang lekat dengan dunia gaib, melainkan bisa dipraktikkan oleh siapapun dengan bantuan teknologi.
Hal tersebut ia ungkapkan dalam podcast Arie Untung beberapa waktu lalu. Potongan video tersebut lalu diunggah ulang oleh akun instagram @kepoin_trending.
Dalam video itu Marcel Radhival alias Pesulap Merah mengatakan, sebenarnya profesi pawang hujan saat ini tidak ada kaitannya dengan dunia gaib atau kekuatan mistis.
“Pawang hujan itu kan sebenarnya (kemungkinannya) 50:50 kan yah? 50 persen berhasil, 50 persen gagal,” ujar Marcel, seperti dikutip Hops.ID pada Senin, 8 Agustus 2022.
Mendengar penjelasan awal Marcel tersebut, Arie Untung lalu mengiyakan. Menurut dia, kemungkinan 50 persen berhasil dan 50 persen gagal pada profesi pawang hujan sangat masuk akal.
Karena itulah, lanjut Marcel, untuk menjadi pawang hujan di zaman sekarang sangatlah mudah Tidak diperlukan ilmu atau kekuatan gaib khusus. Cukup hanya mengandalkan teknologi.
Menurut dia, jika seorang pawang hujan diminta untuk mengatasi cuaca di tanggal tertentu oleh calon kliennya, ia akan berpura-pura mengecek jadwal di tanggal tersebut.
Namun pawang hujan tersebut tidak benar-benar mengecek jadwal, melainkan melihat ramalan cuaca di aplikasi telepon seluler.
“Sebenarnya (pawang hujan itu) tidak ngecek jadwal, tapi buka Google (lihat) ramalan cuaca,” ungkap Marcel Radhival.
Ia melanjutkan, jika menurut ramalan cuaca di tanggal tersebut akan turun hujan, si pawang hujan tersebut akan berpura-pura mengatakan kepada kliennya kalau dirinya sudah ada agenda di tanggal itu.
Namun juia ternyata menurut ramalan cuaca, di tanggal tersebut tidak akan turun hujan, si pawang hujan akan menyanggupi permintaan kliennya, meski tetap ada kemungkinan turun hujan pada tanggal itu.
“(si pawang hujan) tinggal siapin alasan-alasan ketika gagal doang,” kata Marcel Radhival atau Pesulap Merah.
Fenomena pawang hujan di Indonesia belakangan ini cukup marak, setelah kemunculan Rara Istiati Wulandari.
Aksi Rara mengendalikan cuaca ketika ajang MotoGP pada Maret 2022 lalu, menyedot perhatian publik, termasuk media asing.***
Tidak ada komentar